Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 08:08:25【Sehat】814 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(23413)
Sebelumnya: 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
Selanjutnya: Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
Artikel Terkait
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
- DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG
- Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan

Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan

Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura

Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda

Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia

Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG